Oleh : dr. Rindha Dwi Sihanto, Sp.N

Beberapa cara sederhana berikut ini dapat dilakukan untuk memaksimalkan kerja otak kita sehingga terjaga dari kepikunan:

Metode LUPA (Lakukan, Ulangi, Perhatikan dan Asosiasi). Latihan ini dapat anda lakukan bisa dengan cara selalu mengingat singkatan LUPA.  Jika anda melakukan sesuatu berulang, maka akan sulit lupa. Jika anda memperhatikan sesuatu dengan baik dan daya konsentrasi penuh juga akan sulit lupa. Terakhir, anda bisa mengasosiasikan sesuatu dengan benda atau hal yang anda ingin ingat, biasanya ini membantu. Misalnya “Budi adalah seorang laki-laki yang usianya 30 tahunan dan sering memakai kemeja lengang panjang yang digulung kalau bertemu”.

Aktivitas Fisik. Ada sinergi antara latihan dan stimulasi kognitif. Program latihan fisik (150 menit per minggu) selama 6 bulan dapat meningkatkan fungsi kognitif.

Rutin berbicara. Data penelitian menyatakan bahwa orang yang banyak berbicara dengan orang lain menunjukan tingkat kepikunan sesorang menurun dibandingkan orang yang jarang berbicara. Mendiskusikan hal-hal baru yang baru saja di lihat dapat merangsang otak untuk terus berpikir.

Rajin menulis. Menulis ekspresi seperti diari, atau menulis kronologis seperti menulis biografi, serta menulis ilmiah akan meningkatkan daya kerja otak. Ketika menulis, otak kiri dan kanan kita ikut bekerja, sehingga keseimbangan fungsi otak tetap terjaga. demikian juga dengan daya ingat kita akan terasah untuk mengolah ide menjadi kata dan bahasa yang dituangkan dalam tulisan.

Tidur dalam gelap tanpa menutupi kepala. Ketika tidur, sebaiknya ada sirkulasi udara yang lancar. Biasakan meminimalkan penggunaan lampu agar tercipta suasana gelap yang alami. Kegelapan ternyata bisa membantu mengatasi kelelahan tubuh dan pikiran kita, sehingga produksi  hormon melatonin bekerja secara optimal. Hormon melatonin bermanfaat menjaga irama tubuh dalam pengaturan tidur, meningkatkan imunitas tubuh, membantu relaksasi otot, meningkatkan mood dan menghilangkan ketegangan pikiran.

Konsumsi makanan kaya antioksidan. Makanan dengan antioksidan bisa memperlambat penurunan daya ingat dan mencegah Alzheimer, semua buah dan sayur sangat baik, tapi ada buah yang lebih baik seperti raspberry hitam, kismis dan blueberry.

Waspadai lemak jahat. Jenis lemak jahat (LDL) dapat yang memicu perubahan fungsi otak menjadi menurun. Sedangkan kolesterol baik atau HDL tidak hanya melindungi dari penyakit jantung, tapi juga menyelamatkan otak. Peneliti mengklaim kolesterol baik ini bertindak sebagai anti-inflamasi untuk mengurangi kerusakan otak. Cara meningkatkannya termasuk olahraga dan menurunkan berat badan.

Perhatikan berat badan yang dimiliki. Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas setelah usia 60 tahun bisa menjadi tanda Alzheimer. Untuk itu perhatikan berat badan yang dimiliki, karena memiliki berat badan berlebih saat muda juga bisa meningkatkan risiko Alzheimer, karena orang gemuk memiliki jaringan otak 8 persen lebih sedikit.

Kenali tanda-tanda awal Alzheimer. Masalah memori bukanlah petunjuk pertama, tapi bisa dimulai dengan kesalahan dalam menilai jarak ketika berjalan, bingung membaca peta, kehilangan rasa penciuman, mengajukan pertanyaan yang sama berulang kali serta lupa menyimpan barang atau meletakkan di tempat yang aneh.

Referensi :

  1. Siregar G.R. Gangguan berpikir dimensia (pikun) pada lansia. Medicina. 2019;3:2.
  2. Brigman AM, Stern Y. Aging and memory in human. Encyclopedia Neuroscience 2019; 1: 175-80.
  3. Alzheimer Association. Mild cognitive impairment [Online]. 2020 Available from: http://www.alz.org/demensia/mild-cognitive-impairment-mci.asp.
  4. Petersen RC. Mild cognitive impairment in clinical practice. N Eng J Med. 2018; 364: 2227-34.
  5. Miller LB, Boeve FB. The behavioral neurology of dementia. Cambridge: Cambridge University; 2014